
Ngelosari, 18 Februari 2025 – Suasana penuh semangat dan antusiasme terpancar di rumah Pak Dukuh Ngelosari ketika tim Ngupoyo Sehat berbagi ilmu dalam Pelatihan Penerapan Green Science dalam Pengolahan Jamu Herbal. Kegiatan yang diikuti oleh murid SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap dan warga Dukuh Ngelosari ini menjadi ajang pembelajaran langsung mengenai proses pembuatan minuman herbal berbasis kearifan lokal yang ramah lingkungan. Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya memperoleh teori mengenai konsep Green Science, tetapi juga langsung mempraktikkan cara membuat wedhang uwuh serbuk, salah satu minuman herbal khas Nusantara. Wedhang uwuh, yang secara harfiah berarti “minuman sampah”, dikenal sebagai ramuan tradisional yang kaya manfaat, terbuat dari berbagai rempah seperti jahe, kayu secang, daun cengkeh, dan daun pala. Dengan teknik pengolahan berbasis Green Science, peserta belajar bagaimana mengolah bahan-bahan alami ini secara higienis, efektif, dan berkelanjutan tanpa menghasilkan limbah yang berlebihan.
Tim Ngupoyo Sehat menekankan bahwa penerapan konsep Green Science dalam pengolahan jamu tidak hanya menjaga khasiat dari bahan-bahan herbal, tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Misalnya, dalam pembuatan wedhang uwuh serbuk, peserta diajarkan teknik pengeringan yang tepat, metode penggilingan yang efisien, hingga cara pengemasan yang ramah lingkungan agar produk lebih tahan lama dan bernilai jual tinggi.

Para murid SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap terlihat sangat antusias dalam setiap tahapan praktik. Mereka tidak hanya belajar bagaimana mengolah bahan-bahan herbal menjadi minuman yang menyehatkan, tetapi juga memahami bagaimana industri herbal dapat dikembangkan dengan prinsip keberlanjutan. Beberapa murid bahkan menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan produk minuman herbal sendiri dengan inovasi yang lebih modern.
“Kami baru sadar kalau pembuatan jamu itu bisa dilakukan dengan cara yang lebih higienis dan praktis. Dengan cara ini, wedhang uwuh jadi lebih mudah dikonsumsi oleh banyak orang tanpa mengurangi manfaatnya,” ujar salah satu murid dengan penuh semangat.

Tidak hanya murid, warga Dukuh Ngelosari pun merasa mendapatkan manfaat besar dari kegiatan ini. Mereka melihat peluang untuk mengembangkan usaha berbasis minuman herbal dengan memanfaatkan potensi rempah-rempah yang sudah ada di sekitar mereka.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan muncul lebih banyak inovasi dalam pengolahan jamu herbal yang tidak hanya mempertahankan nilai tradisionalnya, tetapi juga semakin ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi. Bagi murid SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap, pengalaman ini menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan kearifan lokal dapat berpadu untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (SN)